Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasih

salam ukhuwah fillah....

moga dengan adanya blog ini,dapat kita berkongsi pengajaran yang berguna,menjadikan ia satu medan dakwah untuk kita semua,kerana ilmu tanpa amal ibarat pokok tanpa buahnya....

Tuesday, April 12, 2011

Nukilan untuk ayah

Kau membuatku sedar akan makna hidup
Tutur katamu membuatku mengerti erti bahasa kesopanan
Kasih sayangmu membawaku menuju puncak kedamaian hidup

Tanpamu ku tiada arti
Tanpamu ku bukanlah sesuatu yang bernyawa

Kau hidup abadi di relung hatiku
Kau nyawa hidupku
Kau pemberi tenaga dalam hidupku
Tak akan pernah bisa ku hidup tanpamu

Ku ingin selalu bersamamu
Kau tonggak hidupku
Kau panutan dalam hidupku
Keihklasanmu mengalir dalam darahku
Kau rawat aku dengan sepenuh hatimu

Ayah...
Maafkan anakmu ini
Yang belum bisa membahagiakanmu
Yang belum bisa mewujudkan cita-citamu
Yang kesekian kalinya membuatmu kecewa
Pengorbananmu kepadaku tak akan pernah ku sia-siakan
Do'amu yang tulus suci akan membawaku menuju kesuksesan
Di saat itu ku ingin bisa mewujudkan semua yang menjadi impian ayah

Ayah...
Bimbinglah selalu anakmu ini
Untuk selalu bisa menjadi yang terbaik bagimu
Yang senantiasa membanggakanmu
Karena sesungguhnya di relung hatiku yang terdalam
Hanya terukir kata ayah
Aku sayang ayah

Pengorbanan anak untuk ayah

Umumnya, kita sering kali terdengar insan lain mendermakan organ untuk orang yang tidak ada pertalian darah dengannya.itu perkara biasa.Tapi bila terbaca artikel seorang anak gadis yang masih muda berusia 18 tahun sanggup mendermakan hatinya untuk ayah yang tercinta cukup membuatkan hati ini ini kagum dan terharu.
          Anak sulung dari lima beradik yang ketika itu baru memasuki tahun pertama kuliahnya hanya punyai satu tujuan, ingin sang ayah menjadi sihat dan lebih sering berada di rumah bersama anak-anaknya, walaupun pada awalnya keinginannya ditolak kerana umur si anak masih belum menepati syarat 19 tahun ke atas, tapi atas pujukan dan kebetulan tidak ada penderma lain akhirnya mereka berdua bersiap untuk menjalani pembedahan tersebut.
          Akhirnya pembedahan itu berjaya.Kesanggupan anak menderma hati untuk ayah yang tercinta sungguh menyentuh hati. Dan seharusnya kita sebagai anak menjadikan kisah ini sebagai satu pengajaran yang berguna dalam menumpahkan bakti untuk ayah yang kita semua.

Doa Untuk Ayah

Aku berdoa untuk seorang lelaki yang telah menjadi bahagian hidupku.
Seorang lelaki yang telah mengajarkanku bagaimana mencintaiMu ya Allah
Seorang lelaki yang hadir dalam setiap doa setelah solatku
Seorang lelaki yang meletakkan namaku dalam lantunan doanya untukMu
Seorang lelaki yang hidup bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuku, Ibu, adik-kakakku, dan untukMu
Seorang lelaki yang selalu menasehatiku untuk membakar kelemahan dan kekuranganku
Seorang lelaki yang mengharapkan senyumku untuk mengatasi sedihnya
Seorang lelaki yang mengharapkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang lelaki yang menjadi pemimpinku di saat aku kehilangan arah
Seorang lelaki yang mengharapkan doaku untuk kehidupannya
Seorang lelaki yang selalu mengingatkanku akan impian besarku
Seorang lelaki yang menjadi pahlawan dalam keluargaku
Seorang lelaki yang ku ingin untuk mendampingiku menuju JannahMu
Dan aku berdoa untuknya
Berikanlah kekuatan kepadanya untuk menghadapi UjianMu, agar ia mampu bangkit tiap kali badai menerpa
Berikanlah ia kehidupan yang mulia, sehingga ia dapat memuliakanMu
Berikanlah ia hati yang sentiasa ikhlas dan kuat menerima amanah-amanahMu untuk mentarbiah kami
Berikanlah ia dada yang lapang, sehingga ia dapat sabar dalam mendidik anak titipan dari Mu
Berikanlah ia umur yang berkah, sehingga tiap detik waktunya tak sia-sia di mata Mu

Betapa Ayah seorang pahlawan yang harus di contohi..



Duhai sahabat…
Apakah kita selalu ingat tentang Ayah kita?
Apakah kita selalu mendo'akan Ayah kita?
Apakah kita selalu membantu Ayah kita?
Apakah kita selalu mencintai Ayah kita?

1) Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, tanpa bergantung pada siapapun - (tapi) selalu mengharapkan kehadirannya.

2) Ayah mungkin tidak tahu jawapan segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.

3) Ayah benar-benar suka membantu seseorang, tapi ia sukar meminta bantuan.

4) Ayah mungkin tidak pernah menyentuh,gosok-gosok kita ketika masih muda, tapi ia amat menyayangi kita.

5) Ayah selalu berdoa agar kita menjadi orang yang berjaya di dunia dan akhirat, walaupun kita jarang bahkan jarang sekali mendoakannya.

6) Ayah akan memberi kita tempat duduk terbaik dengan mengangkat kita dibahunya.

7) Ayah tidak akan memanjakan kita ketika kita sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kita pada saat tu amat memerlukannya.

8) Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar yuran pembelajaran kita tiap tahun dan semester, meskipun kita tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya.

9) Ayah lebih bangga pada prestasi kita, daripada prestasinya sendiri.

10) Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan: "jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu".

11) Dan Untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan :" jangan mengeluh kerana kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! suamimu yang lebih mampu melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu".

Dan terpenting adalah... Ayah tidak pernah menghalangi kita untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kita dapat menggapai cintaNya, kerana diapun mencintai kita kerana cintaNya.

Patutkah dipanggil ayah???

Melihat keadaan sekarang yang penuh dengan pelbagai masalah, konflik dan bencana yang sering melanda, terlintas di fikiran apakah punca disebalik semua ini. Ketika mana terbaca berita-berita di dada akhbar yang memaparkan kisah-kisah duka yang dikira tidak masuk akal…ayah rogol anak, ayah jual anak, ayah dera anak..terkadang terdetik, sanggup seorang ayah melakukan perkara sedemikian terhadap darah dagingnya sendiri…sedangkan tanggungjawab ayah mendidik anak ke jalan akhirat…sesungguhnya manusia di zaman kini tidak lagi mampu  berfikir mengikut akal yang dikurniakan..oleh kerana kita masih diberikan nikmat hidup di atas muka bumi ini, marilah sama-sama kita MUHASABAH diri ini untuk merenung sejenak atas segala yang berlaku.dan perkara yang lebih penting adalah mencari dan beramal dengan ilmu agar kita menjadi ibu bapa yang terbaik…InsyaALLAH

Tuesday, March 22, 2011

Hayati lirik lagu (ayah) by Aeman


Ketika berjauhan 
Masihku rasa hangat kasihmu ayah
Betapaku rindukan redup wajahmu
Hadir menemaniku
Terbayang ketenangan
Yang selalu kau pemerkan
Bagaikan tiada keresahan
Walau hatimu sering terluka
Tika diriku terlanjur kata
Tak pernah sekali kau tinggalkan
Diriku sendirian
Ketikaku dalam kedukaan
Kau mendakap penuh pengertian
Disaat diriku kehampaan
Kau setia mengajarku
Erti kekuatan
Terpancar kebanggaan
Dalam senyummu
Melihatku berjaya
Bilaku kegagalan
Tak kau biarkan
Aku terus kecewa
Dengan kata azimat
Engkau nyalakan semangat
Restu dan doa kau iringkan
Tak dapatku bayangkan
Hidupku ayah
Tanpa engkau disisi
Semua kasih sayang
Yang kau curahkan
Tersemat dihati…..

Cinta Seorang Ayah

untuk post kedua ini,saya sertakan satu cerita yang hasil nukilan penulis terkenal,Pahrol Juoi yang mengisahkan luahan hati seorang ayah setelah anaknya dikahwini..mari sama-sama kita menyulusuri perasaan cinta seorang ayah...
     Beratnya untuk melepaskan dia pergi. Selama ini, tangan ini yang membelainya. Selama ini, hati ini yang selalu bimbangkannya.
     Sejak suara tangisnya yang pertama, sejak ku laungkan azan di telinganya, aku begitu mengasihinya. Ya, dia adalah permata hatiku. Namun, dia bukan selamanya milikku....
Rumah ini, cuma persinggahan dalam perjalanannya menuju kedewasaan. Dan kini sudah hampir masanya kau pamit. Walaupun di hatiku tercalar sedikit rasa pahit, tapi siapalah aku yang boleh menahan perjalanan waktu? Siapakah aku untuk menahan realiti kedewasaan? Maafkan aku wahai anak....
Bukan aku tidak tega, tetapi kerana terlalu cinta!
     Hatiku tertanya-tanya, apakah ada insan lain yang boleh menjaganya sepenuh hati. Sejak bertatih, aku melihat jatuh bangunnya tanpa rasa letih. Siapakah yang membalut luka hatinya dalam kembara itu nanti?
     Aku jauh......bila segalanya bertukar tangan, amanah akan diserahkan. Aku tahu saat itu aku mesti mula melepaskan. Itu satu hakikat.
Cinta bukan bereti mengikat... tetapi melepaskan, membebaskan.
Kau umpama anak burung yang telah bersayap, telah mampu terbang membelah awan, meninggalkan sarang. Apakah aku terlalu dungu untuk terus membelenggu?
Puteriku... kau terpaksa ku lepaskan.... Apakah si dia mampu menyayanginya seperti aku? Ah, mengapa rasa curiga ini datang bertandang. Bukankah segalanya telah di putuskan sejak dia membisikkan bahawa hatinya telah diserahkan kepada 'si dia'- lelaki pilihannya? Bukankah segala perbincangan musim lalu telah terungkai dan keputusannya telah dimeterai?
Namun... hati ayah.... Hati abah... pasti ada gundah. Sudah pasrah, tapi diguris goyah. Bolak-balik hati ini wahai anak...terlalu laju untuk dipaku.
Tepatkah plihanmu? Tepatkah keputusanku? Namun siapakah kita yang boleh membaca masa depan? Layakkah kita mengukur kesudahan di batas permulaan?
Sangka baik jadi penawar. Kau anak yang baik, insyaAllah pilihanmu juga baik. Tuhan tidak akan mengecewakanmu. Jodohmu telah ditentukan. Dan ketentuan Allah itu pasti ada kebaikan!
     Kekadang, aku diserbu seribu pertanyaan. Apakah aku masih di hatinya setelah dia bersuami nanti? Atau aku hanya akan menjadi tugu kenangan yang dijengah sekali-sekala?
Bukan, bukan aku membangkit, jauh sekali mengungkit...upayaku mendidikmu bukan suatu jasa. Itu hanya satu amanah.
     Namun, ketika usia menjangkau senja, aku pasti semakin sepi......aku akan mengulang-ulang kisah lama yang penuh nostalgia. Diulit oleh kenangan indah musim lalu, ketika dia begitu manja di sisi. Aku ingin mendengar lagi suaranya yang dulu-dulu. Mengadu tentang ini dan itu. Bercerita dan berkisah, dengan lidahmu yang petah dan lagak yang penuh keletah.
Pergilah. Aku rela. Allah bersamamu.
     Doaku mengiringi setiap langkah di alam rumah tanggamu nanti. Moga si dia akan menjaganya seperti aku menjaga ibunya, umminya.
Aku akan bersangka baik. Justeru Allah itu menurut sangkaan hamba-hamba-Nya. Aku bersangka baik, insyaAllah, dia dan aku akan mendapat yang terbaik.